Cina Akan Membalas Amerika Serikat Setelah Beberapa Perusahaannya Diblacklist

By Nad

nusakini.com - Internasional - Cina telah mengatakan mereka akan mengambil langkah yang diperlukan untuk merespon Amerika Serikat yang melakukan blacklist kepada perusahaan-perusahaan Cina karena kekerasan terhadap umat Muslim dan warga Uyghur di Xinjiang.

Kementerian Perdagangan mengatakan langkah yang diambil Amerika Serikat ini menunjukkan penekanan tidak beralasan terhadap usaha Cina dan pelanggaran serius dalam aturan ekonomi dan perdagangan internasional.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian ini mengatakan Cina akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan-perusahaan Cina.

Cina tidak menjelaskan secara detail, namun mereka menyangkal tuduhan penahanan dan kerja paksa di Xinjiang. Mereka juga merespon sanksi-sanksi yang diberikan kepada perusahaan Cina dan pejabat Cina dari luar negeri dengan melarang visa dan hubungan keuangan dengan negara-negara terkait.

Kementerian Perdagangan Inggris pada hari Jumat (9/7) menyatakan bahwa perusahaan elektronik dan teknologi serta bisnis-bisnis lain membantu kampanye Beijing dalam merepresi, melakukan penahanan masa, dan pengawasan menggunakan teknologi tinggi terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.

Larangan ini melarang warga Amerika menjual kebutuhan dan barang-barang lain ke perusahaan-perusahaan yang terkait.

AS telah meningkatkan larangan keuangan dan perdagangan akibat perlakuan Cina terhadap warga Uyghur dan minoritas Muslim, juga dengan perombakan demokrasi yang dilakukan kepada Hong Kong.

Pemerintahan Cina sejak 2017 menahan lebih dari satu juta orang di Xinjiang. Para pengkritik menuduh Cina melakukan kamp kerja paksa dan melakukan penyiksaan serta sterilisasi paksa untuk mengurangi jumlah umat Muslim di Xinjiang.

Kementerian Perdagangan AS mengatakan 14 perusahaan ditambahkan ke daftar yang mendukung perlakuan Cina di Xinjiang dan lima lagi ditambahkan ke daftar yang membantu pasukan bersenjata Cina.

"Kementerian Perdagangan terus berkomitmen untuk mengambil aksi yang kuat dan menentukan untuk menarget pihak-pihak yang memungkinkan pelanggaran HAM di Xinjiang atau yang menggunakan teknologi AS untuk meningkatkan upaya modernisasi militer Cina yang tidak stabil," ucap Sekretaris Gina Raimondo dalam pernyataan yang diunggah di situs web kementrian.